Dompet Dhuafa Hong Kong gelar panggung Ramadan, dalam tema Seminar Gelombang Ekonomi Zakat, cakap kelola keuangan diri dan solusi pemberdayaan. Minggu (7/7/2013) yang diselngarakan di Art dan Gallery Hall KJRI, Causeway Bay.
“Tujuan kita inves dulu sebelum belanja adalah supaya kita punya kebiasaan rutin untuk investasi. Memiliki kebiasaan rutin inves itu lebih penting dibandingkan berapa jumlah investasinya nggak masalah jumlah angkanya berapa yang penting bisa rutin setiap bulanya harus selalu ada” Demikian solusi yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Ghozali. Di hadapan ratusan perserta yang memadati ruanagan, dari kalangan buruh yang seluruhnya perempuan.
“Mengapa Zakat nomur satu? Bukankah sedekah itu kalau ada sisahnya? Pertama sudah melewati batas nishab. Dan mengapa saya bilang zakat nomor satu, supaya melatih mental kita sebagi mentalnya orang kaya. Jadi begini, kalau pikiran kita itu berpikir menjadi orang kaya, maka benar-benar menjadi orang kaya. Kalau pikiran kita merasa miskin, maka mental kita seperti orang miskin. Perlu dites? Kita perlu ketenangan sebentar, semua konsentrasi. Bahwa apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi pikiran kita. Saya meminta teman-teman membayangkan jeruk lips, di potong. Cess...” perserta pun merasa ngilu uhh.... demikianlah pikiran kita dapat mempengaruih fisik kita.
Ustadz Ahmad Ghozoli memberi materi kelola keuangan diri dan solusi pemberdayaan hingga pukul 03:00pm. Dan ustad ganteng ini sudah melahirkan tiga buku berjudul, Habiskan Saja Gajihmu, Puasa kok Boros, dan Tujuh kiat Mengatasi Keuangan.
Seminar gelombang ekonomi zakat dilanjutkan oleh Ustadz Shonhaji dimulai jam 3:00 sampai jam 5:00. materi yang beliau sampaikan, Urgensi Zakat, Shadaqah dan Infaq. Dalam sebuah hadis shahih lainya, Rasulullah saw bersabda, dari Ibnu Mas’ud ra: Bentengilah hartamu dengan zakat, sembuhkanlah orang sakit dengan shodaqah, dan hadapilah bencana dengan do’a. (HR. Khothib)
Acara berlancut dengan bagi-bagi hadiah untuk setiap pertanyaan yang Ustadz Shoinhaji lemparkan kepada perserta, suasana pun semakin semeringah dengan berebut menjawab pertanyaan dari Pak Ustadz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar