“Al-Quran ini kalau dilihat dari segi pandang manusia
bukanlah mahluk Allah. Tetapi, bagian dari Allah. Bisakah kita sehari saja jauh
dari handphone?.” Demikianlah pertanyaan Ustadz Bachtiar Nasir (Pimpinan pondok
pesantren Ar Rahman Qur’anic Learning) mengawali tausiahnya di rumah Al-Quran
Lening Center CahayaQu di lantai 1, Rita House Leighton Road Causeway Bay,
Sabtu (5/4)
Banyak alasan untuk tidak
bisa jauh dari handphone, takut majikan telfon, takut suami telfon, takut anak
telfon, takut teman-teman telfon, kalau tidak ada handphone kita tidak bisa
berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan handphone sudah menjadi diri kita
sehari hari, mau melakukan aktifitas apa pun melihat hendphone.
“Kalian bisa jauh dari suami,
tapi tidak bisa jauh dari handphone. HP itu perlu gelombang udara, gelombang
udara itu siapa yang menciptakan? Mengapa kita bertemu Al-Qur’an seminggu
sekali? Kenapa nggak tiap hari? kenapa komunikasi dengan Allah terbatas sekali?
Padahal mau tidur buka HP, bagun tidur buka HP mengajipun masih melihat handpone,
jadi siapa suami pertama klian?. Padahal, kalau buka Al-Qur’an, apa yang kita
butuhkan ada di situ semua. seperti takut dimarahin majikan, takut tak punya
teman. Sesungguhnya temanmu atau majikanmu mungkin bisa menolongmu dan bisa
membahayakanmu.”
Demikianlah cara beliau mengingatkan puluhan jamaah yang memadati ruangan, agar selalu membuka Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah cahaya, yang akan merubah kehidupan lebih baik dan terang. Tapi dengan cara tadaburlah bisa mendapatkan hikmahnya.
Beliau pun member tips, cara meluangkan waktu untuk belajar sambil memahami dan mengamalkan walau satu ayat. Mulailah pagi hari baca Al-Qur’an 20 menit setengah jus, dan malam hari sebelum tidur 20 menit setengah jus, jadi satu hari satu jus. Insya Allah akan mendapatkan perubahan Hidup. (Pertiwi Irasaputri/ CahayaQu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar