Sabtu, 31 Mei 2014

Bacalah Al Qur'an Dengan Tartil





Bertempat di Rumah CahayaQu darul quran, Ust Farid  Wajdi, MA menjelaskan mengapa kita harus membaca Al Quran dengan mengeja. “Pertama, karena kita biasanya kalau ngaji pengin cepat-cepat bisa, 30 jus langsung katam, seperti Rausul dan sahabat-sahabanya. Bahkan rasul sendiri pernah langsung ditegur pada persoalannya, ‘jangan lah terburu-buru Ya Rausul dalam membaca Al Qur’an. Surat Taha ayat:114 “janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al Qur’an sebelum selesai, diwahyukan padamu” Nabi Muhammad Saw, dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril As, kalimat demi kalimat sebelum Jibril As selesai membacanya, agar Nabi Muhammad menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan.
Bacalah Al Qur’an dengan tartil, maksudnya dengan pelan-pelan, kita dituntut mengucapkan huruf sesuwai hak-hak bunyinya, sementara agama kita tidak menuntut kita langsung katam dalam 30 jus seperti Nabi dan sahabatnya itu. Kita dilarang membaca Al Qur’an dengan tergesa-gesa. Kita  perlu mempelajari waqof dimana panjang pendeknya dalam membaca Al Qur’an. Ada juga hadisnya bagi yang membaca Al Qur’an yang belum bisa maupun belum bisa tetap mendapatkan pahala setiap satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh pahala.

Beliau pun menjelaskan, apakah salah bagi orang yang belum bisa membaca Al Qur’an mengikuti One Day One Juz? Itu tidak salah. Dalam kontek membaca ODOJ itu konteknya semangat dalam membaca Al Qur’an. Bagi orang yang membaca Al Quran yang sudah lancer maupun belum lancer tetap dapat pahala, yang paling penting kita selalu belajar memperbaiki bacaan Al Quran dengan baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar